Kamis, 16 Juni 2022

SOMBONG

 SOMBONG

“Kesombongan (Kebesaran atau sejenisnya) adalah Pakaian Ku, dan Keagungan adalah Sarung Ku. Barang siapa mencoba memakainya  (bisa salah satu dari keduanya) Aku akan lemparkan dia ke neraka jahanam”. Dan dalam firman lain Allah mengatakan “Kesombongan adalah pakaianku, siapa yang mencoba memakainya akan Aku hancurkan”.
Sombong dalam pengertian disini adalah sesungguhnya, bukan sombong dalam pengertian sehari-hari misalnya “Sombong kamu, nggak mau mampir kerumahku”, karena bisa saja orang yang tidak mampir itu memang tidak berencana mampir dan seterusnya. Bukan yang pengertian sombong seperti ini maksud kalimat sombong di atas.
Yang dimaksud dengan pengertian sombong disini adalah pengerian yang menolak kebenaran dan meremehkan manusia lainnya. 
Bentuk kesombongan pertamakali terjadi di jagat raya ini adalah, saat Iblisbeserta malaikat diperintahkan untuk sujud kepada Adam. Dan Iblis tidak mau dengan alasan ia lebih baik (merasa adam itu lebih rendah darinya), karena adam diciptakan dari tanah, sedangkan Iblis diciptakan dari Api. Yang berkibat iblis itu menjadi makhluk terkutuk karena sifat sombongnya.
Sombong itu merasa lebih baik, lebih hebat, lebih baik keturunannya, lebih baik nasabnya, lebih bijaksana, lebih cantik, atau sifat lebih lainnya. Merasa diri lebih dibandingkan dengan orang lain, bahkan menganggap orang lain lebih buruk. Atau kata lebih diganti dengan kata  paling.
Menganggap garis keturunannya lebih baik dari yang lain juga termasuk sifat sombong. Alhamdulillah Allah telah merencanakan sedemikian rupa, yakni nabi Muhammad tidak mempunyai garis keturuhan dari anak laki-laki, (memang ada laki-laki putra beliau, namun meninggal pada usia balita). Karena bangsa arab menganut keturunan yang berdasar garis laki-laki/ayah/patrilineal). Sejalan dengan itu juga, bahwa garis keturunan bukan alasan seseorang pasti lebih baik, contoh lainnya,  paman kandung nabi Muhammad ada 4 orang, 2 orang tetap musrik (Abu Lahab dan Abu Thalib) dan 2 orang muslim (Hamzah dan Abbas).  Demikian juga agama besar lainnya Nabi Isa/Yesus, tidak memiliki keturunan. Karena sesungguhnya dimata Tuhan itu, tidak ada kelebihan/perbedaan manusia antara satu dengan lainnya, melainkan hanya bisa dibedakan atas tingkat ketakwaannya saja.
Karena salah satu sabda beliau mengatakan. “Sesungguhnya tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada sifat sombong, walaupun hanya seberat biji zarrah”. Dan ternyata sifat sombong itu lebih buruk dari perbuatan syirik.
Oleh karena itu mari kita hindari dan jauhi perbuatan dan sifat sombong itu. Saling mengingatkan untuk menjauhinya.  (MS Siregar, Pekayon, 16 Juni 2017)

Tidak ada komentar: