Senin, 26 September 2022

KEPALA INTAN

 KEPALA INTAN

Kenapa saya tulis Intan, karena intan itu, yang saya tahu adalah benda paling keras, paling susah dipecahkan tau diurai, kecuali dengan intan juga. Berbeda dengan batu yang mudah pecah dan bisa dihancurkan.
Beda pendapat adalah anugerah dan Rahmat-Nya kepada seluruh makhluk-Nya, yang diciptakan memang berbeda. Bahkan ciptaannya yang disebut kembarpun pasti ada perbedaan. 
Tuhan telah menciptakan ada warna-warni yang berbeda. Tapi ditangan seorang seniman, dengan komposisi warna dan penempatan tertentu akan menghasilkan suatu karya seni yang sangat indah serta mengagumkan.
Dan memang sampai kapanpun perbedaan itu pasti ada dan kita sikapi.
Yang terjadi di Bumi Pertiwi ini bahkan yang hebohpun, sesungguhnya berasal dari perbedaan itu sendiri dengan cara penyikapannya. 
Karena sebagian pihak/orang merasa; ini yang paling benar, paling sesuai, paling bermanfaat buat ummat dan paling paling lainnya. 
Dan kalau sudah begini, sebenarnya kita nggak beda dengan; Fir’aun, Hammam, Namrud, Abu Jahal, Al Capoon, dan lain sebagainya. Karena saya yakin perbuatan mereka yang membunuh, merampas hak orang lain, dan lain sebagainya pasti ada pembenarannya. Seperti pembenaran demi rakyat banyak, keluarga, buah dari perjuangannya dan lain sebagainya.
Untuk itulah dan dengan berdasarkan keyakinan saya, nanti semuanya akan ada pembalasan dari perbuatan kita.
Mulut di ciptakan satu buah, dan kuping, tangan, kaki di ciptakan dua buah untuk lebih banyak mendengar, berbuat dan bertindak.
Sebagai gambaran terbaru, tatkala saya tanya petugas pengamanan (menurut ybs,) yang mengamankan demonstrasi, ada adik adik kita membawa Clurit, rantai sepeda dan lain sebagainya. Dan ketika ditanya yangdi jawab adalah untuk melawan petugas kita.
Ini pasti ada yang tidak pas, saya menduga mungkin dari sisi mereka melihat harapan, sumbatan aspirasi, keadilan dan barier masa depanya, yang kecilnya kesempatan ybs. Untuk beraktualisasi dirinya.
Yang kelompok yang di demo sebaiknya dalam hal ini seharusnya mencari pintu baru dalam menerima masukan, kritikan dan usulan dari pihak lainnya.
Pasti ini bisa kita lakukan ayo kita mulai dari saya dan anda dengan koridor kemungkinan yang paling baik belum tentu versi saya. Kita jangan terlalu berharap kepada pihak/Lembag lain untuk nasib kita. Jangan pernah menyerah dengan kondisi sekecil apapun kontribusi yang kita lakukan.
(MS Siregar, Ampera 26/09/2019) .