BERBEDA PENDAPAT
Saya
akhir-akhir ini sering menggunakan dalil agama mau untuk mencoba
belajar ilmu dan menjelaskan kepada saudaraku tentang perbedaan pendapat
menurut islam yang saya tahu. Saya sedih karena agamaku sering dibuat
tameng untuk pembenaran dan menghujat pihak lain.
Suatu
saat rasulullah selepas perang khandaq.menginstruksikan kepada
sahabatnya untuk segera bergerak ke arah Bani Quraizhah. Karena
keputusan ini sangat penting dan perlu sangat segera dituntaskan untuk
diselesaikan. Bahkan supaya cepat sampai di tujuan, Rasûlullâh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَا يُصَلِّيَنَّ أَحَدٌ الْعَصْرَ إِلَّا فِي بَنِي قُرَيْظَةَ
Janganlah
ada satu orangpun yang(melakukan) shalat ‘Ashar kecuali (sudah sampai)
di perkampungan Bani Quraizhah [HR. Bukhâri, al-Fath, 15/293, no. 4119]
Maka
segeralah berangkatlah rombongan sahabat ini menujuperkampungan Bani
Quraizhah. Dan mengingat pesan rasulullah itu. Di perjalanan menuju
tempat yang dituju waku berjalan terus, Bahkan waktu sudah menunjukkan
mendekati waktu magrib. Rombongan ini mulai resah karena waktu shalat
ashar mendekati habis waktunya.
Sebagian rombongan
yang ada seta juga resah, mengusulkan agar mereka berhenti dan
melaksanakan sholat Ashar dulu. Karena berdasarkan dalil Al Qur’an.
Sholat itu adalah perintah yang wajib dilakukan tanpa alasan (kecuali
gila dan atau anak anak) yang waktunya ditetapkan.
Sedangkan rombongan lain tetap istiqamah, karena menurut mereka ini adalah perintah rasulullah langsung yangpasti benar adanya.
Akhirnya
kelompok terbelah menjadi dua kelompok. Yakni kelompok pertama
menjalankan ashar pada waktunya. Sedang kelompok lainnya tidak sholat
ashar, dan melanjutkan perjalanan ke perkampungan Bani Quraizhah. dan
mereka melaksanakan sholat ashar setelah sampai d iperkampungan Bani
Quraizhah yang waktunya pada waktu shalat Isya.
Singkat
cerita kedua kelompok ini ketemu dengan Rasulullah. Dan saling mengadu,
yang kelompok pertama mengdukan kelompok yang kedua yang melaksanakan
Ashar di Waktu Isya. Dan kelompok kedua melaporkan kelompok pertama yang
membangkang perintah rasulullah.
Setelah mendengar
pengaduan keduanya Rasulullah tidak mencela salah satunya. Artinya
beliau dapat menerima perbedaan pendapat tersebut dengan baik.
Yang
ingin saya sampaikan dari moral cerita dan sejarah di atas adalah bahwa
perbedaan dalam Islam itu bisa saja terjadi dengan dalil masing masing.
Yang penting jangan sampai perbedaan itu menjadi klaim mutlak, bahkan
mengharamkan pihak lain dan menuju perpecahan ummat. Silahkan endapat
masing masing. Dan saya yakin tulisan saya ini juga kemungkinan
mengandung kesalahan. Semoga bermanfaat.
MS Siregar, Jatiasih 22 April 2019