Jumat, 01 Oktober 2021

Bayar Tax Amnesty

 Maret 2016

Mencoba berbuat yg benar...

Mulai dari tahun 2013 sd tahun 2015 saya selalu melaporkan pembayaran pajak pribadi melalui e filing... 
Yg namanya "coeli" seperti saya yg kerjanya padat (karena masih diperintah boss). Biasanya minta tolong bantu teman untuk mengisinya. Yg sumbernya biasanya pasti... dari dokumen kantor.
Pengisiannya juga biasanya klop. Dan pelaksanaannya mepet dgn batas akhir pelaporan tgl 31 Maret tahun berikutnya.
Setelah ada program tax amnesti, saya pikir ini upaya yg baik dari pemerintah untuk mengumpulkan databased wajib pajak. Ya sudah saya ikut berpartisipasi untuk itu.
Setelah saya amati Laporan pajak saya tiap tahun. Baru saya sadar harta dan hutang yg dilaporkan memang berubah ubah, ini bukan kesengajaan.
Ok tapi tak apalah saya ikut saja melaporkan harta dan hutang belum dilaporkan berdasarkan SPT 2015. Dan untuk urusan ini saya minta bantuan teman untuk mengurusnya. Karena saya npwpnya di sulawesi maka pengurusannya di Kpp kanwil..
Tahu apa yg terjadi:
1. Urusannya baru tuntas hampir 3 hari penuh. Termasuk karena antrean..
2. Ada "jebakan betmen", karena bayar dulu baru dihitung ulang... dan jika salah menurut mereka maka akan ada tambahan yg sgt besar. Dan jika tidak mau katanya uang yg kita setor tidak berlaku sbg tax amnesty.
3. Namanya saya lupa bukan sengaja. Ini yg buat saya geleng kepala. Kenapa hutangnya jauh lebih besar dari asset yg dilaporkan. Kalau mau kata petugas pajak. HUTANGNYA DINIHILKAN saja!!
Jadi kita disuruh bohong dong!!!(dokumen hutang lengkap dan benar sudah di tunjukkan). Sebenarnya sebelum lapor sudah kita konsultasi dgn kpp pratama setempat dan katanya ok.
Akhirnya teman tsb berinisiatif ke kpp lain yg bisa melayani laporan ini pasa hari terakhir,  satu hari penuh lagi dan kita laporkan... dan bisa.
Lengkaplah sudah BAYAR PAJAK ITU REPOT...
BAYAR SAJA REPOT DAN SUSAH apalagi kita MINTA HAK KITA...
Semoga kita tetap sabar untuk perubahan ini..

Rabu, 01 September 2021

Caplin

Charlie Chaplin..., komedian paling terkenal tempo dulu..., pernah bercerita...:

Waktu masih kecil..., aku diajak oleh ayahku untuk nonton pertunjukan sirkus. 

Sebelum masuk..., kami antri di depan loket untuk membeli karcis. 

Antrian cukup panjang..., dan di depan kami ada satu keluarga ikut antri. Bapak..., ibu..., dan 4 anak. 

Anak-anak itu tampak bahagia...; dari pakaian yang mereka kenakan..., dapat dipastikan bahwa mereka bukan orang kaya....; pakaiannya sangat sederhana..., meski tidak dekil. 

Tiba giliran mereka harus membayar karcis. Sang bapak merogoh kantong celana..., dan tampak kebingungan...: uangnya tidak cukup untuk membayar 6 lembar karcis. 

Dia sedih dan murung..., kemudian segera minggir dari antrian. 

Ayahku melihatnya..., dan langsung merogoh uang 20 dolar dari sakunya. 

Ayahku langsung menjatuhkan uang itu di samping bapak empat anak tersebut. 

Ayahku menepuk pundaknya..., dan berkata..., "Pak, uang anda jatuh...."

Bapak itu menoleh..., memandang ayahku..., dan dia sadar bahwa ayahku mau membantunya supaya bisa beli 6 karcis. 

Matanya sembab..., bibirnya tersenyum..., dan dia ambil uang 20 dolar itu sambil berterimakasih.

Ayahku pun tersenyum..., lantas mundur menghampiri aku. 

Aku lihat bapak itu segera beli karcis untuk keluarganya...; mereka tampak sangat bahagia. 

Ayahku lantas mengajak aku pulang..., kami tidak jadi nonton pertunjukan sirkus. 

Ternyata..., uang ayahku hanya 20 dolar..., dan sudah diberikan kepada keluarga tadi.

Dalam hidupku..., itulah pemandangan yang paling menakjubkan. 

Pemandangan yang jauh lebih indah dibanding pertunjukan apapun di muka bumi ini. 

Sejak saat itu aku meyakini..., bahwa pendidikan terbaik adalah tindakan..., bukan kata-kata...

It's not about how much money you give...; 
It's about how much love you put in your give

Selasa, 22 Juni 2021

PENAMPILAN YANG MENIPU

 PENAMPILAN YANG MENIPU

(Inspiring Story)

Seorang wanita yang mengenakan gaun pudar menggandeng suaminya yang berpakaian sederhana dan usang, turun dari kereta api di Boston, dan berjalan dengan malu-malu menuju kantor Pimpinan Harvard University. 

Mereka lalu mendatangi sekretaris Universitas. Sang sekretaris pun mulai memperhatikan penampilan mereka dan menduga bahwa mereka adalah orang kampung. Sang suami lalu mendekati sekretaris tersebut dan meminta bertemu dengan pimpinan Harvard.

“Kami ingin bertemu Pimpinan Harvard”, kata sang pria lembut.

“Beliau hari ini sibuk,” sahut sang Sekretaris cepat.

“Kami akan menunggu,” jawab sang wanita.

Selama 4 jam sekretaris itu mengabaikan mereka, dengan harapan bahwa pasangan tersebut akhirnya akan patah semangat dan pergi. Tetapi nyatanya tidak. Sang sekretaris mulai frustrasi, dan akhirnya memutuskan untuk melaporkan kepada sang pemimpinnya. “Mungkin jika Anda menemui mereka selama beberapa menit, mereka akan pergi,” katanya pada sang pimpinan Harvard.

Sang pimpinan menghela nafas dengan geram dan mengangguk. Orang sepenting dia pasti tidak punya waktu untuk mereka. Dan ketika dia melihat dua orang yang mengenakan baju pudar dan pakaian usang di luar kantornya, rasa tidak senangnya tiba-tiba muncul. Ia berjalan menghampiri psangan tersebut dengan wajah yang tidak begitu ramah. 

Sang wanita lalu berkata, “Kami memiliki seorang putra yang kuliah di tahun pertama di Harvard. Dia sangat menyukai Harvard dan bahagia di sini. Tetapi setahun yang lalu, dia meninggal karena kecelakaan. Kami ingin mendirikan peringatan untuknya, di suatu tempat di kampus ini, bolehkan?” tanyanya, dengan mata yang menjeritkan harap.

Sang Pemimpin Harvard tidak tersentuh, wajahnya bahkan memerah. Dia tampak terkejut.

“Nyonya,” katanya dengan kasar, “Kita tidak bisa mendirikan tugu untuk setiap orang yang masuk Harvard dan meninggal. Kalau kita lakukan itu, tempat ini sudah akan seperti kuburan.”

“Oh, bukan,” sang wanita menjelaskan dengan cepat, “Kami tidak ingin mendirikan tugu peringatan. Kami ingin memberikan sebuah gedung untuk Harvard.” 

Sang Pemimpin Harvard memutar matanya. Dia menatap sekilas pada baju pudar dan pakaian usang yang mereka kenakan dan berteriak, “Sebuah gedung? Apakah kalian tahu berapa harga sebuah gedung? Kami memiliki lebih dari 7,5 juta dolar hanya untuk bangunan fisik Harvard.” 

Untuk beberapa saat sang wanita terdiam. Sang Pemimpin Harvard senang. Mungkin dia bisa terbebas dari mereka sekarang. Sang wanita menoleh pada suaminya dan berkata pelan, “Kalau hanya sebesar itu biaya untuk memulai sebuah universitas, mengapa tidak kita buat sendiri saja?” suaminya mengangguk. 

Wajah sang Pemimpin Harvard tampak kebingungan. Suami istri itu adalah Mr dan Mrs Leland Stanford, pasangan yang mendirikan Stanford University. Sejak pimpinan Harvard menunjukkan wajah tidak ramahnya kepada mereka, mereka lalu pergi melakukan perjalanan ke Palo Alto, California. Di sanalah mereka mendirikan universitas milik mereka sendiri sebagai peringatan bagi mendiang putra mereka yang tidak lagi dipedulikan oleh Harvard. 

Stanford University adalah persembahan manis pasangan Stanford yang telah berkembang menjadi salah satu universitas favorit kelas atas di Amerika Serikat saat ini.

Kisah ini mengingatkan kita tentang perilaku kita memandang orang lain. Sama seperti Pimpinan Universitas Harvard yang hanya menilai seseorang dari tampilan fisik semata. Kita acap silau dengan penampilan luar orang lain dan akibatnya lalai dengan hal berharga yang tersembunyi di dalam diri orang lain. 

Jika kita tidak ingin diperlakukan demikian oleh orang lain, jangan lakukan hal serupa kepada orang lain. Mulailah menilai orang lain dari bagian dalam yang mereka miliki.

*I really like this Story*

Rabu, 19 Mei 2021

JIHAD YANG SALAH

 JIHAD YANG SALAH

Ini saya copas dari tulisan seseorang yg saya tidak tahu siapa yg menulisnya.
Kala seseorang membunuh dengan keji muslim lainnya, yaitu Ali, menantu rasulullah, sekaligus sahabatnya, juga seorang khalifah dan di jamin masuk surga (menurut keyakinanku). Ini tulisannya...
PERISTIWA ROMADLON YANG MEMILUKAN 

 _“Hukum itu milik Alloh, wahai Ali. Bukan milikmu dan para sahabatmu.”_ 

Itulah teriakan Abdurrohman bin Muljam Al Murodi (Khowarij) ketika menebas tubuh Sayyidina Ali bin Abi Tholib, _karomallohu wajhah_ pada saat bangkit dari sujud sholat Shubuh pada 19 Romadlon 40 H itu. 

Abdurrohman bin Muljam menebas tubuh Sayyidina Ali bin Abi Tholib dengan pedang yang sudah dilumuri racun yang dahsyat. Racun itu dibelinya seharga 1000  Dinar. 
Tubuh Sayyidina Ali bin Abi Tholib mengalami luka parah, tapi beliau masih sedikit bisa bertahan. 3 hari berikutnya (21 Romadlon 40 H) nyawa sahabat yang telah dijamin oleh Rosululloh SAW menjadi penghuni surga itu hilang di tangan seorang muslim yang selalu merasa paling Islam. 

Sayyidina Ali dibunuh setelah dikafirkan.
Sayyidina Ali dibunuh setelah dituduh tidak menegakkan hukum Alloh. 

Sayyidina Ali dibunuh atas nama hukum Alloh. 
Itulah kebodohan dan kesesatan orang Khowarij yang saat ini masih ngetrend ditiru oleh sebagian umat muslim.

Tidak berhenti sampai di situ, saat melakukan aksinya Ibnu Muljam juga tidak berhenti membaca Surat _Al Baqarah_ ayat 207 sebagai pembenar perbuatannya:

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ
 _“Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridloan Alloh; dan Alloh Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.”_ 

Maka sebagai hukuman atas kejahatannya membunuh kholifah Ali, Ibnu Muljam kemudian dieksekusi mati dengan cara _qishos_ . Proses hukuman mati yang dijalankan terhadap Ibnu Muljam juga berlangsung dengan penuh dramatis. Saat tubuhnya diikat untuk dipenggal kepalanya dia masih sempat berpesan kepada algojo:

 _“Wahai Algojo, janganlah engkau penggal kepalaku sekaligus. Tetapi potonglah anggota tubuhku sedikit demi sedikit hingga aku bisa menyaksikan anggota tubuhku disiksa di jalan Alloh.”_ 

Ibnu Muljam meyakini dengan sepenuh hati bahwa aksinya membunuh suami _Sayyidah_ Fathimah, sepupu Rosululloh, dan ayah dari Sayyid Al-Hasan dan Al-Husein itu adalah sebuah aksi _jihad fi sabilillah._ 

Seorang ahli surga  meregang nyawa di tangan seorang muslim yang meyakini aksinya itu adalah di jalan kebenaran demi meraih surga Alloh.

Potret Ibnu Muljam adalah realita yang terjadi pada sebagian umat Islam di era modern. Generasi pemuda yang mewarisi Ibnu Muljam itu giat memprovokasikan untuk berjihad di jalan Alloh dengan cara memerangi, dan bahkan membunuh nyawa sesama kaum muslimin.

Siapa sebenarnya Ibnu Muljam? Dia adalah lelaki yang _sholih_ , _zahid_ dan bertakwa dan mendapat julukan _Al-Muqri’_ . Sang pencabut nyawa Sayyidina Ali itu seorang _hafidz_  (penghafal Alquran) dan sekaligus orang yang mendorong sesama muslim untuk menghafalkan kitab suci tersebut.

 _Kholifah_ Umar bin Khottob pernah menugaskan Ibnu Muljam ke Mesir untuk memenuhi permohonan ‘Amr bin ‘Ash untuk mengajarkan hafalan Alquran kepada penduduk negeri piramida itu. Dalam pernyataannya, Kholifah Umar bin Khottob bahkan menyatakan:
“Abdurrohman bin Muljam, salah seorang ahli Alquran yang aku prioritaskan untukmu ketimbang untuk diriku sendiri. Jika ia telah datang kepadamu maka siapkan rumah untuknya untuk mengajarkan Alquran kepada kaum muslimin dan muliakanlah ia wahai ‘Amr bin ‘Ash” kata Umar.

Meskipun Ibnu Muljam hafal Alquran, bertaqwa dan rajin beribadah, tapi semua itu tidak bermanfaat baginya. Ia mati dalam kondisi su’ul khotimah, tidak membawa iman dan Islam akibat kedangkalan ilmu agama yang dimilikinya. Afiliasinya kepada sekte Khowarij telah membawanya terjebak dalam pemahaman Islam yang sempit. Ibnu Muljam menetapkan klaim terhadap surga Alloh dengan sangat tergesa-gesa dan dangkal. Sehingga dia dengan sembrono melakukan aksi-aksi yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur agama Islam. Alangkah menyedihkan karena aksi itu diklaim dalam rangka membela agama Alloh dan Rosululloh.

Sadarkah kita bahwa saat ini telah lahir generasi-generasi baru Ibnu Muljam yang bergerak secara massif dan terstruktur. Mereka adalah kalangan shoeh yang menyuarakan syariat dan pembebasan umat Islam dari kesesatan. Mereka menawarkan jalan kebenaran menuju surga Alloh dengan cara mengkafirkan sesama muslim. Ibnu Muljam gaya baru ini lahir dan bergerak secara berkelompok untuk meracuni generasi-generasi muda Indonesia. Sehingga mereka dengan mudah mengkafirkan sesama muslim, mereka dengan enteng menyesatkan kiyai dan ulama.

Raut wajah mereka memancarkan kesalehan yang bahkan tampak pada bekas sujud di dahi. Mereka senantiasa membaca Alquran di waktu siang dan malam. Namun sesungguhnya mereka adalah kelompok yang merugi. Rasulullah dalam sebuah hadits telah meramalkan kelahiran generasi Ibnu Muljam ini:

 _"Akan muncul suatu kaum dari umatku yang pandai membaca Alquran dengan lisan mereka tetapi tidak melewati tenggorokan mereka,  mereka keluar dari Islam sebagaimana anak panah meluncur dari busurnya."_ (Shohih Muslim, hadits No.1068)

Kebodohan mengakibatkan mereka merasa berjuang membela kepentingan agama Islam padahal hakikatnya mereka sedang memerangi Islam dan kaum muslimin. 

Wahai kaum muslimin, waspadalah pada gerakan generasi Ibnu Muljam. Mari kita siapkan generasi muda kita agar tidak diracuni oleh golongan Ibnu Muljam gaya baru. Islam itu agama _Rohmatan Lil Alamin_ . Islam itu agama keselamatan. Islam itu merangkul, dan bukan memukul. _Ihdinashshirothol mustaqim._

Rabu, 21 April 2021

Saduran Aku menangis

 erita dari saduran...

Aku menangis
adik-kakakAKU dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku. Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang kelihatannya semua gadis di sekelilingku membawanya. Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.
“Siapa yang mencuri uang itu?” Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi beliau mengatakan, “Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!” Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, “Ayah, aku yang melakukannya!” Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi.
Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai beliau kehabisan nafas. Sesudahnya, beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, “Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? … Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!”
Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, “Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi.” Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.
Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya memberengut, “Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik, hasil yang begitu baik…” Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, “Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?”
Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, “Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku.” Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. “Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu lemah? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!”
Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menghulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, “Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya, kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini.” Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.
Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku, “Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang.”
Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20. Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas).
Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan,”Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!” Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, “Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?” Dia menjawab, tersenyum, “Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?”
Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu di tubuh adikku, dan tercekat dalam kata-kataku, “Aku tidak peduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu…”
Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, “Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu.” Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.
Kali pertama aku membawa sahabatku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. “Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!” Tetapi katanya, sambil tersenyum, “Itu adalah adikmu yang pulang lebih awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu…”
Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya. “Apakah itu sakit?” Aku menanyakannya. “Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan…” Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya,dan air mata mengalir deras turun ke wajahku. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.
Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Berulang kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, jika meninggalkan dusun, kami tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, “Kak, jagalah mertuamu saja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini.”
Suamiku menjadi direktur di pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.
Suatu hari, adikku berada diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, “Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?”
Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. “Pikirkan kakak ipar–ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?” Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah: “Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!” “Mengapa membicarakan masa lalu?” Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.
Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, “Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?” Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, “Kakakku.” Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat.
“Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sepasang sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya.”
Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku. Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, “Dalam hidupku, orang yang paling berhak mendapatkan ucapan terima kasih dariku adalah adikku.” Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.

Senin, 05 April 2021

Hebron oh Hebron

 Hebron oh Hebron

Secara politik wilayah ini masuk kedalam wilayah Palestina. Terletak sekitar 30km di selatan kotaYerusalem. Kota ini terkenal karena anggur, batu kapur, bengkel-bengkel keramik dan pabrik gelas tiup.
Secara demogratif penduduknya mayoritas (lebih dari 90%) adalah orang palestina. Selebihnya suku israel yang mendiami pemukiman dan mendiami kota Kiryat Arba berdampingan dengan kota Hebron yang elevasi di atas permukaan laut sekitar 900meter.
Walaupun bagian dari Palestina, namun keamanan (polisi dan tentara adalah dari Israel).
Dengan kondisi 3 makam Nabi (Ibrahim, Ishak dan Ya'kub) yang berada di kota ini. Dan nabi ini adalah merupakan nenek moyangnya bangsa Yahudi. Sehingga nampaknya Israel sangat berkeinginan agar wilayah ini menjadi bagian dari negara Israel.
Sehingga dengan segala cara Israel menyusun rencana untuk itu. Sebagai contoh penduduk Palestina di sini tidak boleh membuka usaha apapun. Semu toko toko yg berjejeran di jalan dipaksa tutup, dan terlihat mangkrak dan kosong melompong seluruhnya. Dan terkesan penduduk palestina di sini menjadi frustasi atas kondisi ini. Sehingga penduduknya terpaksa menjual ke Israel atau kosong melompong. 
Sehingga jika ada survey lembaga Dunia katakan PBB dlsb. Israel bisa mengatakan tidak ada penduduk Palestina atau tidak mau berusaha dan seterusnya. Nampaknya perjuangan bangsa Palestina makin terpojok dengan kondisi ini di kota. Hebron, yang berarti dipersatukan (Ibrani). Nampaknya masih jauh dari persatuan dan kedamaian
(MS Siregar, 31/03/2017)

JERICHO

 JERICHO

Menurut catatan yang ada Kita Jericho (Ariha, dalam bahasa arab) adalah kota tertua yg ada di dunia. Kota ini juga merupakan kota terendah yang ada dipermukaan bumi, yakni dengan ketinggian sekitar 300m DIBAWAH permukaan laut. Menurut beberapa penelitian usia kota ini sudah ada lebih dari 11.000 tahun yg lalu. Di kota ini tumbuh satu pohon ara yg usianya telah ada sejak ribuan tahun yang lalu (2.000tahun). Pohon ini digunakan dan dipanjat oleh Zakheus untuk melihat Yesus yg sedang bersemedi. dan masih ada sampai sekarang di tengah kota Jericho.
Hal lainnya, di dekat Jericho ada sebuah bukit (yang ketinggiannya  sekitar 350m) yg bernama bukit Percobaan (Jabal Quruntul bahasa arab). Dimana di bukit inilah  Isa berpuasa dan tinggal selama 40 hari. Dan diperjalan 'spritualnya' ini ia di goda oleh iblis.
Hal yg unik di wilayah ini, adanya laut mati (sebenarnya sejenis danau yg luas yg tidak ada pembuangan airnya). Dengan elevasi permukaannya sekitar 400 meter Dari Peukaaan Laut (DPL), yang memiliki kadar garam yg sangat tinggi, sehingga hampir tidak ada makhluk yg bisa hidup didalamnya. Luasnya kurang lebih 42.000km persegi. Dengan kadar garamnya 32% (bandingkan dengan laut biasa yg kadar garamnya 3%). Sehingga laut ini juga, memiliki daya apung yg tinggi. Jika berenang tidak perlu takut tenggelam.
Danau ini menampung aliran sungai jordan. Laut mati ini dapat ditempuh selama 40 menit dari kota Amman. Atau sekitar satu jam dari Jericho.
Menilik dari usianya yg tua tersebut, namun kesannya kota ini kota reruntuhan dan tidak banyak berkembang. Apa ini karena kutukan Yosua (Yusha bin Nun dalam islam). Yg mengutuknya untuk tidak berkembang. Ah... koq yg begini masih percaya. (Awal April 17)

TEMBOK RATAPAN

 TEMBOK RATAPAN

Dengan dimensi tinggi sekitar 19 meter dan panjang 57 meter, bangunan tembok inj terbuat dari batu kapur maleke. Ditempat inilah Yahudi memanjatkan do'a do'anya yang kadang sambil menangis dan meratap. Karena mereke percaya di tembok inilah Tuhan memiliki 'telinga' yang mendengarkan permintaan dan doa mereka. Dan sering juga mereka menuliskan do'a do'a yg dituliskan pada secarik kertas, yang kemudian di selipkan di tembok ini.
Menurut keyakinan mereka tempat ini merupakan sisa dan bagian Bait Suci yg dibangun oleh nabi Sulaiman/ Solomon pertama sekali.
Kemudian kuil ini dilakukan renovasi oleh Raja herodes tahun 19 SM dan selama 50 tahun, Namun bangunan ini dihancurkan oleh kekaisaran Bizantium dengan Panglima Rumania yang bernama TIthes tahun 70M. Seluruh bangunan ibadah Yahudi ini dihancurkan olehnya. dan kemudian Yerussalem ini dikuasai oleh Bizantium. Pada saat itu Isa sudah mulai menyebarkan agamanya. 
Kemudian pada tahun 135 Masehi, Hakim Bizantium, Adriyan kembali menghancurkan  Al-Haikal (tempat suci yg sangat diagungkan oleh Yahudi). Sebagai gantinya, Hakim Adriyan  membangun tempat peribadatan mereka disini dengan  nama "Jupiter”,  Kemudian Adriyan mengusir semua Yahudi dari Palestina, serta menghukum mati ulama Yahudi dan Yahudi yg masuk ke Palestina.
Dan Yahudi tetap berkeyakinan bahwa sisi barat Mesjid Aqsa ini atau lebih dikenal TEMBOK BARAT al Aqsa ini adalah sisa puing Bait Suci dimaksud. Sehingga bagian luar tembok ini yg menjadi Tempat Ibadah  dan suci untuk Yahudi. Sehingga tempat ini tidak pernah sepi sepenjang waktu, mereka datang dari berbagai negara. 
Sedangkan bagian dalam tembok barat ini diyakini sebagian Muslim adalah tempat Buraq/ kendaraan Muhammad istirahat, waktu Beliau melakukan perjalanan Isra dari Masjidil Haram Mekkah ke Masjidil Aqsa dan seterusnya ke Sidratul Muntaha.
Sedangkan Nasrani masih diperkenankan menjiarahi Masjid Aqsa ini ke dalam pada waktu pagi sampai siang hari.
Sungguh tempat ini menjadi tempat tujuan beribadah 3 agama samawi (langit) sekaligus.
(MS SIregar, awal April 17)

Kamis, 01 April 2021

Yerussalem

 Yerussalem

Tahun 2500 SM bangsa kan'an mulai mendirikan kota Yerussalem. Disekitar kota ini di Hebron tepatnya di Goa para Leluhur (Machpela) terdapat kuburan Nabi Ibrahim yg dikenal dengan gelar Ulul Anbiya (bapaknya para nabi), karena darinyalah turun para nabi sesudahnya. Dan di daerah ini pula memgemban tugas kenabiannya. Dan ditempat yg sama dengan kuburnya, dikubur juga putra dan cucunya yakni Nabi Ishak dan nabi Ya'kub. Mungkin didunia ini hanya di tempat inilah yang menjadi tempat kubur 3 Nabi sekaligus. Sekaligus daerah ini menjadi tempat suci bagi bangsa Yahudi, karena dari Ibrahim inilah bangsa Yahudi adanya.
Ummat Nasrani berkeyakinan Yesus lahir di bethlehem, 1 Mil dari Yerussalem dan ini juga menjadikannya kota ini sebagai kota suci juga bagi Nasrani.
Untuk Muslim, kota ini juga termasuk suci, karena ada dua hal yang fenomenal yakni; 1. Sebelum turun ayat untuk merubah arah sholat ke ka'bah, sebelumnya muslim sholat yg Arahnya menghadap ke aras mesjid Aqsa (Mesjid yg Jauh). Demikian pentingnya mesjid ini, karena jauhnya yg tidak sanggup ke sini mengirim minyak zaitun ke mesjid aqsa. Bahkan ada sumur penampungannya, pengganti bagi yg tidak dapat ke mesjid yang jauh ini (aqsa).
2. Dari sinilah perjalanan Muhammad melakukan perjalanan yg berkah, yg dimulai dari Masjidil Haram Mekkkah ke Masjidil Aqsa dan selanjutnya menuju sidratul muntaha (dari masjidil aqsa) untuk menerima perintah Shalat yang mulia untuk seluruh ummatnya dan kembali lagi ke Aqsa dan seterusnya ke Makkah.
Di kota ini banyak makam/situs para nabi samaei sebut saja Nabi Yunus/Jonah, Daud/David, Yusuf/Josef dan lain sebagainya. Sehingga kota ini di sebut juga kota para nabi dan kota suci bagi 3 agama samawi (langit)
Memang arti Yerussalem berarti juga tempat damai (ganda). Semoga Palestina dapat menjadi lebih damai dan aman untuk semua.
(Akhir, Maret 17. MS Siregar)

Senin, 08 Maret 2021

GIVE AND GIVE, NOT TAKE AND GIVE

 *GIVE AND GIVE*


Ada seorang petani mempunyai seorang tetangga yang berprofesi sebagai pemburu dan mempunyai anjing-anjing galak.

Anjing-anjing itu sering melompati pagar dan mengejar domba-domba petani.

Petani itu meminta tetangganya untuk menjaga anjing-anjingnya, tapi ia tidak mau peduli.

Suatu hari anjing-anjing itu melompati pagar dan menyerang beberapa domba, sehingga terluka parah.

Petani itu merasa tak sabar, dan memutuskan untuk pergi ke kota untuk berkonsultasi pada seorang hakim.

Hakim itu mendengarkan cerita petani itu dan berkata :
_"Saya bisa saja menghukum pemburu itu,  dia untuk merantai dan mengurung anjing-anjingnya, tapi Anda akan kehilangan seorang sahabat dan mendapatkan seorang musuh. Mana yang kau inginkan, sahabat atau musuh yang jadi tetanggamu?”_

Petani itu menjawab bahwa ia lebih suka mempunyai seorang Sahabat.

_"Baik, saya akan menawari anda sebuah solusi yang mana anda harus menjaga domba-domba anda, supaya tetap aman dan ini akan membuat tetangga anda tetap sebagai teman”._

Mendengar solusi pak hakim, petani itu setuju.
Ketika sampai di rumah, petani itu segera melaksanakan solusi pak hakim.

Dia mengambil tiga domba terbaiknya dan menghadiahkannya kepada 3 anak tetangganya itu, yang mana mereka menerima dengan sukacita dan mulai bermain dengan domba-domba tersebut.

Untuk menjaga mainan baru anaknya, si pemburu itu mengkerangkeng anjing pemburunya. Sejak saat itu anjing-anjing itu tidak pernah mengganggu domba-domba pak tani.

Sebagai rasa terima kasih atas kedermawanan petani kepada anak-anaknya, pemburu itu sering membagi hasil buruan kepada petani.

Sebagai balasannya, petani mengirimkan daging domba yang sudah dimasak buatannya.
Dalam waktu singkat tetangga itu menjadi Sahabat yang baik.

*****
Saudaraku...

Law of Attraction, di alam semesta, berbunyi :
_"Apabila Anda melakukan kebaikan, Anda pasti akan menerima balasan kebaikan yang lebih besar._

_Apabila Anda melakukan kejahatan, maka pasti Anda akan mendapatkan kejahatan yang setimpal._

_Jika Anda berkumpul dengan serigala, Anda akan belajar melolong._

_Tapi jika Anda bergaul dengan Rajawali, Anda akan belajar cara terbang mencapai ketinggian di angkasa._

Kesimpulan yang sederhana tetapi benar, bahwa : _"Anda akan menjadi seperti orang yang bergaul dekat dengan Anda"._

*Persahabatan tidak ada sangkut pautnya dengan harta, jabatan dan popularitas.*

_Persahabatan yang di dapat dari uang, pangkat dan ketenaran bukan persahabatan sejati, melainkan hanya pergaulan dangkal yang penuh kepalsuan, yang egois, materialis, dan penuh kebohongan._

*Persahabatan sejati lahir dari kasih sayang, ketulusan, kepercayaan, kejujuran, kesetiaan dan kebersamaan.*

*Itu sebabnya persahabatan itu indah, tidak dapat di nilai dengan harta benda, dan tidak dapat di perjual-belikan.*

Sebuah ungkapan :
_"CARA TERBAIK UNTUK MENGALAHKAN DAN MEMPENGARUHI ORANG ADALAH DENGAN KEBAIKAN"._

*"GIVE AND GIVE,*
*NOT TAKE AND GIVE"*
Good morning all....
Repost
MSSiregar 0203202

Kamis, 25 Februari 2021

IBLIS BERMULUT QURAN DAN BERJUBAH NABI

 Catetan lama, di tayangkan lagi, biar nggak hilang

Dari sahabat Helmi Helmi Ahmad Alatas teman fb juga;
" GENERASI IBNU MULJAM TELAH LAHIR KEMBALI "

_IBLIS BERMULUT QURAN DAN BERJUBAH NABI_
*_"HUKUM ITU MILIK ALLAH, WAHAI ALI, BUKAN MILIKMU DAN PARA SAHABATMU"_*

Teriakan itu menggema ketika _Abdurrahman bin Muljam Al Muradi_ menebas Kepala Sahabat Nabi, Khalifah Amirul Mu'minin *Ali bin Abi Thalib*.

Hari Jumat Waktu Subuh 17 Ramadhan, Duka menyelimuti Hati Kaum Muslimin.

Nyawa Sahabat Nabi yang telah dijamin oleh Rasululah SAW menjadi Penghuni Surga itu Hilang di Tangan Seorang Saudara Sesama Muslim.

Khalifah Ali bin Abi Thalib terbunuh *atas Nama Hukum Allah*, dan Demi Surga yang entah kelak akan menjadi Milik Siapa.

Tidak berhenti sampai disana, saat melakukan Aksinya, Abdurrahman Ibnu Muljam juga tidak berhenti Merapal Surat Al Baqarah ayat 207 :

ﻭَﻣِﻦَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻣَﻦْ ﻳَﺸْﺮِﻱ ﻧَﻔْﺴَﻪُ ﺍﺑْﺘِﻐَﺎﺀَ ﻣَﺮْﺿَﺎﺕِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ۗ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﺭَﺀُﻭﻑٌ ﺑِﺎﻟْﻌِﺒَﺎﺩِ

_“Dan di antara Manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari Keridhoan Allah, dan Allah Maha Penyantun kepada Hamba-hamba-Nya.”_

Sebagai Hukuman atas Aksinya mencabut Nyawa seorang Khalifah, Ibnu Muljam kemudian dieksekusi Mati dengan Cara Qishas.

Prosesi Hukuman Mati yang dijalankan terhadap Ibnu Muljam juga berlangsung dengan Penuh Drama.

Saat tubuhnya diikat untuk dipenggal kepalanya, Dia masih sempat berpesan kepada Algojo :

_“Wahai Algojo, janganlah Engkau Penggal Kepalaku sekaligus. Tetapi Potonglah Anggota Tubuhku Sedikit demi Sedikit, hingga Aku bisa menyaksikan Anggota Tubuhku disiksa *di Jalan Allah*”_

Ibnu Muljam meyakini dengan sepenuh Hati, bahwa Aksinya mencabut Nyawa Suami Sayyidah Fathimah Az Zahra, Menantu dan Sepupu Rasulullah SAW, serta Ayah dari Hasan dan Husein itu adalah sebuah Aksi *_Jihad Fi Sabilillah_*.

Seorang Ahli Surga harus meregang Nyawa di Tangan Seorang Muslim yang meyakini Aksinya itu adalah di Jalan Kebenaran demi meraih Surga Allah.

Potret Ibnu Muljam adalah Realita yang terjadi pada Sebagian Umat Islam.

Generasi Pemuda yang mewarisi Watak Ibnu Muljam itu _Giat memprovokasi untuk berjihad di Jalan Allah dengan Cara Memerangi, dan bahkan Membunuh Nyawa Sesama Kaum Muslimin._

*Siapa Sebenarnya Sosok Abdurrahman Ibnu Muljam?*

Dia adalah Lelaki yang Shaleh, Zuhud dan Bertakwa, dan mendapat Julukan Al-Maqri’.

Sang Pencabut Nyawa Sayyidina Ali bin Abi Thalib itu Seorang Huffazh Alias Penghafal Alquran, dan sekaligus Orang yang mendorong Sesama Muslim untuk menghafalkan Kitab Suci tersebut.

Khalifah Amirul Mu'minin Umar bin Khaththab pernah menugaskan Ibnu Muljam ke Mesir untuk memenuhi Permohonan Sahabat Nabi, Gubernur ‘Amru bin ‘Ash, untuk mengajarkan *Hafalan Alquran* kepada Penduduk Negeri Piramida itu.

Dalam Pernyataannya, Khalifah Umar bin Khaththab bahkan menyatakan :

_“Abdurrahman bin Muljam, Salah Seorang Ahli Alquran yang Aku Prioritaskan Untukmu daripada untuk Diriku Sendiri._

_Jika Dia telah datang kepadamu, maka siapkan Rumah untuknya, untuk Dia mengajarkan Alquran kepada Kaum Muslimin, dan Muliakanlah Dia Wahai ‘Amru bin ‘Ash”._

Meskipun Ibnu Muljam Hafal Alquran, Bertaqwa, dan Rajin Beribadah, tetapi semua itu tidak bermanfaat baginya. 
Dia Mati dalam Kondisi *Su’ul Khatimah*, tidak membawa Iman dan Islam, *akibat kedangkalan Ilmu Agama yang dimilikinya*.

Afiliasinya kepada Pemahaman *Khawarij* telah membawanya terjebak dalam Pemahaman Islam yang Sempit.

Ibnu Muljam menetapkan Klaim terhadap Surga Allah dengan sangat Tergesa-gesa dan Dangkal.

Sehingga Dia dengan Sembrono melakukan Aksi-aksi yang bertentangan dengan Nilai-nilai Luhur Islam.

Alangkah menyedihkan karena Aksi itu diklaim dalam Rangka membela Ajaran Allah dan Rasulullah.

Sadarkah Kita bahwa Saat ini telah Lahir Generasi-generasi Baru Ibnu Muljam yang bergerak secara Massif dan Terstruktur.

Mereka adalah Kalangan Saleh yang menyuarakan Pembebasan Umat Islam dari Kesesatan. 
Mereka menawarkan Jalan Kebenaran menuju Surga Allah dengan Cara mengkafirkan Sesama Muslim.

Ibnu Muljam Gaya Baru ini Lahir dan bergerak secara berkelompok untuk meracuni Generasi-generasi Muda Islam. Sehingga Mereka dengan mudah mengkafirkan Sesama Muslim. *Mereka dengan Ringan menyebut Sesat pada Para Ulama*.

Raut Wajah Mereka memancarkan Kesalehan, bahkan Tampak pada Bekas Sujud di Dahi Mereka.

Mereka senantiasa membaca Alquran di Waktu Siang dan Malam. 
Namun sesungguhnya Mereka adalah Kelompok yang Merugi.

Rasulullah dalam Sebuah Hadits telah memperingatkan Kelahiran Generasi Ibnu Muljam ini :

_"Akan muncul Suatu Kaum dari Umatku yang Pandai membaca Alquran._
_Dimana Bacaan Alquran Kalian tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Bacaan Mereka._
_Demikian pula Shalat Kalian daripada Shalat Mereka._
_Juga Puasa Mereka dibandingkan dengan Puasa Kalian._
_Mereka membaca Alquran, dan Mereka menyangka bahwa Alquran itu adalah Hujjah bagi Mereka, namun ternyata Alquran itu adalah Bencana atas Mereka._
_Shalat Mereka tidak sampai melewati Batas Tenggorokan._
_Mereka Keluar dari Islam sebagaimana Anak Panah Meluncur dari Busurnya."_
*(Hadits Sahih Riwayat Imam Muslim)*

Kebodohan mengakibatkan Mereka merasa Berjuang Membela Kepentingan Agama, padahal Hakikatnya Mereka sedang memerangi Islam dan Kaum Muslimin.

*_Wahai Kaum Muslimin, Waspadalah pada Gerakan Generasi Ibnu Muljam_.*

Mari Kita Siapkan Generasi Muda Kita, agar tidak diracuni oleh Golongan Ibnu Muljam Gaya Baru.

Islam itu Agama Rahmatan Lil Alamin. 
Islam itu Agama Keselamatan. 
*Islam itu merangkul, dan bukan memukul*. 
_Ihdinash Shiratal Mustaqiim_
Renungan
PLBG, 26022021

Minggu, 14 Februari 2021

BERBUAT KEBAIKAN

 BERBUAT KEBAIKAN

Berbuat bqik kepada orang Lain....
Banyak cerita motivasi tentang berbuat baik kepada orang lain yang menurut kepercayaan beragama yang mengantarkan mereka menuju surga. Bahkan berbuat baik kepada hewan saja bisa membawa manusia kejenjang kemuliaan di akhirat (saya percaya itu). Sebut saja  beberapa di antaranya;
1. Tatkala Buchari M. Seorang Perawi (yg meriwayatkan) hadis rasulullah mendapat posisi yang mulia di akhirat, karena beliau dengan niatnya  yg dengan ikhlas membiarkan seekor lalat meminum ke aur tintanya (untuk tinta menulis hadis) sampai kenyang.
2. Seorang pelacur pada zaman nabi Isa, karena amalan dan niat ikhlasnya memberi minum seekor anjing buduk yang sangat kehausan dari sebuah sumur yg hampir habis airnya dan diperolehnya air itu dgn susah payah, padahal ybs juga sangat kehausan.
3. Apalagi berbuat baik dengan manusia. Seperti peristiwa hubungan dan kewajiban kita dan hak tetangga kita. Rasulullah pernah berkata, kira kira begitu banyaknya hak tetangga dan kewajiban kita kepada tetangga. Sampai beliu  pernah Mengatakan, "Saya sampai mengira bahwa tetangga itu termasuk yg menerima hak waris dari tetangganya.."
4. Pernah istri rasulullah Aisyah "mencibir" istri nabi yang lain dengan mengatakan dan memperlihatkan tangan dan telunjuk mengacung ke atas dan ibu jari menempel pada buku jari telunjuknya. Rasulullah sepertinya "marah" dan menyampaikan kepada Aisyah kira kira "Wahai Aisyah, bila sepotong kata katamu tadi di masukkan kedalam laut yg maha luas, maka seluruh laut itu akan menjadi kotor/najis..."
Demikian dahsyatnya akibat kata dan perbuatan kita bila dijaga atau tidak di jaga...
Semoga renungan pagi ini mengingatkan saya khususnya untuk berusaha tidak menyakiti siapapun makhluk Allah... 
Apalagi yg namanya menyakiti manusia sebagai makhluk Allah termulia, yg tanpa sadar menyakitinya...
MS Siregar, Pekayon, 7/2/2018

Berbuat baik kepada orang Lain

 Berbuat baik kepada orang Lain....

Banyak cerita motivasi tentang berbuat baik kepada orang lain yang menurut kepercayaan beragama yang mengantarkan mereka menuju surga. Bahkan berbuat baik kepada hewan saja bisa membawa manusia kejenjang kemuliaan di akhirat (saya percaya itu). Sebut saja  beberapa di antaranya;
1. Tatkala Buchari M. Perawi hadis rasulullah mendapat posisi yang mulia di akhirat, karena beliau dengan niatnga  yg ikhlas membiarkan seekor lalat meminum tintanya sampai kenyang.
2. Seorang pelacur zaman nabi Isa, karena amalan dan niat ikhlasnya memberi minum seekor anjing buduk yang sangat kehausan, padahal ybs juga sangat kehausan.
3. Apalagi berbuat baik dengan manusia. Seperti peristiwa hubungan dan kewajiban kiya dan hak tetangga kita. Rasulullah pernah berkata, kira kira begitu banyaknya hak tetangga dan kewajiban kita kepada tetangga. Mengatakan, "saya sampai mengira bahwa tetangga itu termasuk yg menerima hak waris dari tetangganya.."
4. Pernah istri rasulullah Aisyah "mencibir" istri nabi yang lain dengan mengatakan dan memperlihatkan tangan dan telunjuk mengacung ke atas dan ibu jari menempel pada buku jari telunjuknya. Rasulullah "marah" dan menyampaikan kepada Aisyah kira kira "Wahai Aisyah, bila sepotong kata katamu tadi di masukkan kedalam laut yg maha luas, maka seluruh laut itu akan menjadi kotor/najis..."
Demikian dahsyatnya akibat kata dan perbuatan kita bila dijaga atau tidak di jaga...
Semoga renungan pagi ini mengingatkan saya khususnya untuk berusaha tidak menyakiti siapapun makhluk Allah... apalagi yg namanya menyakiti manusia sebagai makhluk Allah termulia...
MS Siregar, Pekayon, 7/2/2018

TIDAK ADA YANG KEBETULAN DI DUNIA INI

 TIDAK ADA YANG KEBETULAN DI DUNIA INI

Alkisah, seorang petani Scotlandia mendengar jeritan minta tolong yg datang dari semak belukar dekat rumahnya. Secara spontan, segera dia berlari ke arah suara itu & menemukan seorang anak laki² sedang berjuang keluar dari lumpur hisap yang hampir menenggelamkan seluruh tubuhnya. Dengan  sigap si petani menolong anak itu keluar dari lumpur hisap tsb.
Pada keesokan harinya ayah si anak itu berkunjung ke rumah si petani & menawarkan sejumlah hadiah sebagai balas jasa telah menolong anaknya. Dengan halus si petani menolak tawaran saudagar kaya itu.
Sementara mereka berbicara, saudagar kaya itu melihat anak laki² si petani sedang berdiri dekat pintu. Kemudian, saudagar itu menawarkan untuk  menyekolahkan anak tsb.
Si petani dengan senang hati menerima tawaran tsb & memasukkan anaknya di sekolah kedokteran St.Mary di London.
Di kemudian hari anak petani itu yg bernama Alexander Fleming tercatat dalam sejarah sebagai orang yg berhasil menemukan antibiotik yaitu Penicillin.
Beberapa tahun kemudian anak saudagar kaya itu berada dalam keadaan kritis karena terserang radang paru2 yaitu Pneumonia.
Tapi beruntung atas ijin Tuhan nyawa anak saudagar kaya itu terselamatkan berkat obat Penicillin yg di konsumsinya.
Akhirnya di kemudian hari anak saudagar kaya itu menjadi Perdana Menteri Inggris yg sangat terkenal namanya yaitu Winston Churchill.
Perdana Menteri ini pun kemudian mengangkat Alexander Fleming, sang anak petani itu, sebagai menteri Kesehatan Inggris Raya.
*****
Saudaraku...
Tidak ada yang kebetulan di dalam hidup ini, kita harus belajar untuk selalu menabur amal kebaikan sebagai investasi di dalam hidup ini.
Si petani menabur kebaikan & saudagar itu menabur amal. Di kemudian hari keduanya menuai dari apa yg mereka tabur. Bukan hanya mereka, bahkan juga anak² mereka serta orang2 di sekelilingnya.
Teruslah menabur kebaikan & jangan jemu², karena suatu hari nanti kita akan menuai apa yg kita tabur cepat atau lambat.PLBG 14022021

Kamis, 04 Februari 2021

Ayah

 tulisan kawan

Jika engkau terlahir menjadi seorang ayah, bersyukurlah..karena tidak semua laki-laki bisa terpilih menjadi seorang ayah.
Jika engkau terpilih menjadi seorang ayah dari anak perempuan bersyukurlah..karena kelak kau menjadi cinta pertama anak perempuanmu.
Tapi tahukah Ayah? Tidak semua ayah mampu dan benar-benar menjadi cinta pertama anak perempuannya, karena betapa banyak para ayah yang berfikir bahwa perannya hanya mencari nafkah untuk keluarga, sehingga ayah hanya sibuk bekerja pergi pagi pulang sore bahkan malam...
Ayah..segeralah pulang, temani anak perempuanmu bermain, berceritalah dengannya, tanyakan kabarnya. Sering-seringlah menggendongnya, berikan ia banyak pelukan, berikan ia hadiah dan masuklah dalam dunianya temani Ia...
Wahai Ayah, waktumu hanya sebentar saja bersamanya. Kelak akan kau sadari betapa waktu cepat berlalu. Akan datang waktu ketika ia tak lagi bisa kau gendong dan ciumi semaumu, akan tiba saatnya pula ia merasa malu kau peluk dan cium di depan umum. Hingga suatu hari nanti ia akan pergi meninggalkanmu untuk menikah dengan laki-laki pilihannya...
Ayah..ukirlah sosokmu, menjadi sosok yang indah dan laki-laki terhebat yang pertama kali di temui anak perempuanmu..
SELAMAT UNTUK PARA AYAH YANG TERUS BELAJAR MENJADI CINTA PERTAMA ANAK PEREMPUANNYA.


Renungan Minggu Umar

 RENUNGAN MINGGU 


Kisah Amirul Mukminin Umar bin Khattab dan para ksatria muslim
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Suatu hari, Umar sedang duduk di bawah pohon kurma dekat Masjid Nabawi. Di sekelilingnya, para sahabat sedang asyik mendiskusikan sesuatu.
Tiba-tiba datanglah 3 orang pemuda. Dua pemuda memegangi seorang pemuda lusuh yang diapit oleh mereka.

Ketika sudah berhadapan dengan Umar, kedua pemuda yang ternyata kakak beradik itu berkata :
"Tegakkanlah keadilan untuk kami, wahai Amirul Mukminin!"

"Qishashlah pembunuh ayah kami sebagai had atas kejahatan pemuda ini !".

Umar segera bangkit dan berkata :
"Bertakwalah kepada Allah, benarkah engkau membunuh ayah mereka, wahai anak muda?"

Pemuda lusuh itu menunduk sesal dan berkata :
"Benar, wahai Amirul Mukminin."

"Ceritakanlah kepada kami kejadiannya.", tukas Umar.

Pemuda lusuh itu kemudian memulai ceritanya :

"Aku datang dari pedalaman yang jauh, kaumku memercayakan aku untuk suatu urusan muammalah untuk kuselesaikan di kota ini. Sesampainya aku di kota ini, ku ikat untaku pada sebuah pohon kurma lalu kutinggalkan dia (unta). Begitu kembali, aku sangat terkejut melihat seorang laki-laki tua sedang menyembelih untaku, rupanya untaku terlepas dan merusak kebun yang menjadi milik laki-laki tua itu. Sungguh, aku sangat marah, segera ku cabut pedangku dan kubunuh ia (lelaki tua tadi). Ternyata ia adalah ayah dari kedua pemuda ini."

"Wahai, Amirul Mukminin, kau telah mendengar ceritanya, kami bisa mendatangkan saksi untuk itu.", sambung pemuda yang ayahnya terbunuh.

"Tegakkanlah had Allah atasnya!" timpal yang lain.

Umar tertegun dan bimbang mendengar cerita si pemuda lusuh.

"Sesungguhnya yang kalian tuntut ini pemuda shalih lagi baik budinya. Dia membunuh ayah kalian karena khilaf kemarahan sesaat", ujarnya.

"Izinkan aku, meminta kalian berdua memaafkannya dan akulah yang akan membayarkan diyat (tebusan) atas kematian ayahmu", lanjut Umar.

"Maaf Amirul Mukminin," sergah kedua pemuda masih dengan mata marah menyala,
"Kami sangat menyayangi ayah kami, dan kami tidak akan ridha jika jiwa belum dibalas dengan jiwa".

Umar semakin bimbang, di hatinya telah tumbuh simpati kepada si pemuda lusuh yang dinilainya amanah, jujur, dan bertanggung jawab.

Tiba-tiba si pemuda lusuh berkata :
"Wahai Amirul Mukminin, tegakkanlah hukum Allah, laksanakanlah qishash atasku. Aku ridha dengan ketentuan Allah", ujarnya dengan tegas.

"Namun, izinkan aku menyelesaikan dulu urusan kaumku. Berilah aku tangguh 3 hari. Aku akan kembali untuk diqishash".

"Mana bisa begitu?", ujar kedua pemuda yang ayahnya terbunuh.

"Nak, tak punyakah kau kerabat atau kenalan untuk mengurus urusanmu?", tanya Umar.

"Sayangnya tidak ada, Amirul Mukminin".
"Bagaimana pendapatmu jika aku mati membawa hutang pertanggung jawaban kaumku bersamaku?", pemuda lusuh balik bertanya kepada Umar.

"Baik, aku akan memberimu waktu tiga hari. Tapi harus ada yang mau menjaminmu, agar kamu kembali untuk menepati janji." kata Umar.

"Aku tidak memiliki seorang kerabatpun di sini. Hanya Allah, hanya Allah-lah penjaminku wahai orang-orang beriman", rajuknya.

Tiba-tiba dari belakang kerumunan terdengar suara lantang :
"Jadikan aku penjaminnya, wahai Amirul Mukminin".

Ternyata Salman al-Farisi yang berkata.

"Salman?" hardik Umar marah.
"Kau belum mengenal pemuda ini, Demi Allah, jangan main-main dengan urusan ini".

"Perkenalanku dengannya sama dengan perkenalanmu dengannya, yaa, Umar. Dan aku mempercayainya sebagaimana engkau percaya padanya", jawab Salman tenang.

Akhirnya dengan berat hati, Umar mengizinkan Salman menjadi penjamin si pemuda lusuh. Pemuda itu pun pergi mengurus urusannya.

Hari pertama berakhir tanpa ada tanda-tanda kedatangan si pemuda lusuh. Begitupun hari kedua. Orang-orang mulai bertanya-tanya apakah si pemuda akan kembali. Karena mudah saja jika si pemuda itu menghilang ke negeri yang jauh.

Hari ketiga pun tiba. Orang-orang mulai meragukan kedatangan si pemuda, dan mereka mulai mengkhawatirkan nasib Salman, salah satu sahabat Rasulullah S.A.W. yang paling utama.

Matahari hampir tenggelam, hari mulai berakhir, orang-orang berkumpul untuk menunggu kedatangan si pemuda lusuh. Umar berjalan mondar-mandir menunjukkan kegelisahannya. Kedua pemuda yang menjadi penggugat kecewa karena keingkaran janji si pemuda lusuh.

Akhirnya tiba waktunya penqishashan. Salman dengan tenang dan penuh ketawakkalan berjalan menuju tempat eksekusi. Hadirin mulai terisak, karena menyaksikan orang hebat seperti Salman akan dikorbankan.

Tiba-tiba di kejauhan ada sesosok bayangan berlari terseok-seok, jatuh, bangkit, kembali jatuh, lalu bangkit kembali.

”Itu dia!” teriak Umar.
“Dia datang menepati janjinya!”.

Dengan tubuhnya bersimbah peluh dan nafas tersengal-sengal, si pemuda itu ambruk di pangkuan Umar.

”Hh..hh.. maafkan.. maafkan.. aku, wahai Amirul Mukminin..” ujarnya dengan susah payah,
“Tak kukira... urusan kaumku... menyita... banyak... waktu...”.
”Kupacu... tungganganku... tanpa henti, hingga... ia sekarat di gurun... Terpaksa... kutinggalkan... lalu aku berlari dari sana..”

”Demi Allah”, ujar Umar menenanginya dan memberinya minum,

“Mengapa kau susah payah kembali? Padahal kau bisa saja kabur dan menghilang?” tanya Umar.

”Aku kembali agar jangan sampai ada yang mengatakan... di kalangan Muslimin... tak ada lagi ksatria... menepati janji...” jawab si pemuda lusuh sambil tersenyum.

Mata Umar berkaca-kaca, sambil menahan haru, lalu ia bertanya :
“Lalu kau, Salman, mengapa mau- maunya kau menjamin orang yang baru saja kau kenal?"

Kemudian Salman menjawab :
" Agar jangan sampai dikatakan, dikalangan Muslimin, tidak ada lagi rasa saling percaya dan mau menanggung beban saudaranya”.

Hadirin mulai banyak yang menahan tangis haru dengan kejadian itu.

”Allahu Akbar!”, Tiba-tiba kedua pemuda penggugat berteriak.

“Saksikanlah wahai kaum Muslimin, bahwa kami telah memaafkan saudara kami itu”.

Semua orang tersentak kaget.

“Kalian...” ujar Umar.
“Apa maksudnya ini? Mengapa kalian..?” Umar semakin haru.

Kemudian dua pemuda menjawab dengan membahana :
”Agar jangan sampai dikatakan, di kalangan Muslimin tidak ada lagi orang yang mau memberi maaf dan sayang kepada saudaranya”.

”Allahu Akbar!” teriak hadirin.

Pecahlah tangis bahagia, haru dan sukacita oleh semua orang.

MasyaAllah..., saya bangga menjadi muslim bersama kita ksatria-ksatria muslim yang memuliakan al Islam dengan berbagi pesan nasehatnya untuk berada dijalan-Nya.. 
Allahu Akbar…!

Kisah ini disebut dalam kitab I'laam al-Naas Bi Ma Waqa'a Lil Bara....
Selasa,PLBG, 212021