Sabtu, 01 Juni 2019
BERBEDA PENDAPAT
Saya akhir-akhir ini sering menggunakan dalil agama mau untuk mencoba belajar ilmu dan menjelaskan kepada saudaraku tentang perbedaan pendapat menurut islam yang saya tahu. Saya sedih karena agamaku sering dibuat tameng untuk pembenaran dan menghujat pihak lain.
Suatu saat rasulullah selepas perang khandaq.menginstruksikan kepada sahabatnya untuk segera bergerak ke arah Bani Quraizhah. Karena keputusan ini sangat penting dan perlu sangat segera dituntaskan untuk diselesaikan. Bahkan supaya cepat sampai di tujuan, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَا يُصَلِّيَنَّ أَحَدٌ الْعَصْرَ إِلَّا فِي بَنِي قُرَيْظَةَ
Janganlah ada satu orangpun yang(melakukan) shalat ‘Ashar kecuali (sudah sampai) di perkampungan Bani Quraizhah [HR. Bukhâri, al-Fath, 15/293, no. 4119]
Maka segeralah berangkatlah rombongan sahabat ini menujuperkampungan Bani Quraizhah. Dan mengingat pesan rasulullah itu. Di perjalanan menuju tempat yang dituju waku berjalan terus, Bahkan waktu sudah menunjukkan mendekati waktu magrib. Rombongan ini mulai resah karena waktu shalat ashar mendekati habis waktunya.
Sebagian rombongan yang ada seta juga resah, mengusulkan agar mereka berhenti dan melaksanakan sholat Ashar dulu. Karena berdasarkan dalil Al Qur’an. Sholat itu adalah perintah yang wajib dilakukan tanpa alasan (kecuali gila dan atau anak anak) yang waktunya ditetapkan.
Sedangkan rombongan lain tetap istiqamah, karena menurut mereka ini adalah perintah rasulullah langsung yangpasti benar adanya.
Akhirnya kelompok terbelah menjadi dua kelompok. Yakni kelompok pertama menjalankan ashar pada waktunya. Sedang kelompok lainnya tidak sholat ashar, dan melanjutkan perjalanan ke perkampungan Bani Quraizhah. dan mereka melaksanakan sholat ashar setelah sampai d iperkampungan Bani Quraizhah yang waktunya pada waktu shalat Isya.
Singkat cerita kedua kelompok ini ketemu dengan Rasulullah. Dan saling mengadu, yang kelompok pertama mengdukan kelompok yang kedua yang melaksanakan Ashar di Waktu Isya. Dan kelompok kedua melaporkan kelompok pertama yang membangkang perintah rasulullah.
Setelah mendengar pengaduan keduanya Rasulullah tidak mencela salah satunya. Artinya beliau dapat menerima perbedaan pendapat tersebut dengan baik.
Yang ingin saya sampaikan dari moral cerita dan sejarah di atas adalah bahwa perbedaan dalam Islam itu bisa saja terjadi dengan dalil masing masing. Yang penting jangan sampai perbedaan itu menjadi klaim mutlak, bahkan mengharamkan pihak lain dan menuju perpecahan ummat. Silahkan endapat masing masing. Dan saya yakin tulisan saya ini juga kemungkinan mengandung kesalahan. Semoga bermanfaat.
MS Siregar, Jatiasih 22 April 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar